Monday, March 20, 2017

Survey Paper

Permisi, yang saya tulis ini semuanya berdasarkan pengalaman dan opini pribados yaaa..Kalo ada keluhan, debatan atau keberatan, monggo kembali kepada kebijakan masing-masing.
Misalnya, teman-temin, sudah googling sana-sini, sudah baca ini itu, eeeh ujung-ujungnya tetep bingung nggak tau mau nulis apa? Lhoo gimana sii?
Kenapa nggak nulis survey paper? Apaan tuh survey paper?
Jadi begini temin-teman.. paper itu ada banyak jenis dan macem-macemnya. Menurut pengamatan saya,  pengamatan sayah lhooo.. ada 5 jenis, kira-kira sebagai berikut
  1. Paper aplikatif, artinya dah jelas metodanya, dah ada contohnya, tinggal diganti-ganti studi kasusnya, misal:
Data Mining dengan algoritma XYZ, nah ini bisa jadi paper dengan beberapa judul sebagai berikut:
  • Aplikasi data mining pada data pembelian produk online menggunakan algoritma XYZ
  • Penerapan algoritma XYZ pada data mining penjualan sepatu di toko XXX
  • dst..
  • dst...
Isi papernya sudah kebayang kan? pasti ada sekian puluh halaman berisi apa itu algoritma XYZ, langkah-langkah ngitung, dan cuplikan algoritmanya, yang beda cuma penerapan pada datanya, dan tentunya analisis hasil dan kesimpulan, jangan sampe cuma berbunyi..
  • Algoritma XYZ bisa diterapkan untuk mengetahui ini itu..
  • Algoritma XYZ terbukti dapat digunakan untuk menentukan pola ini itu..
yaiayaaalaaah.. wong algoritmanya udah ada, tinggal plok ceplok ke data..
Tapi nggak berarti nggak boleh lhoo bikin paper kayak gituan, di beberapa seminar seminir, kadang-kadang paper kayak gitu lumayan laku..
  1. Paper implementatif, bikin paper yang isinya mirip cara bikin satu produk, misalnya, bagaimana cara bikin bolu supaya mengembang dengan baik dan benar? tentunya di setiap tahapan pembuatan bolu ada referensinya. Biasanya paper jenis ini akan membahas apa itu bolu, langkah-langkah pembuatan, kemudian ada semacam contoh kasus praktek pembuatan bolu, dari skema hingga print-screen hasil bolunya.
  2. Paper new comer, bikin sesuatu yang baru, yang belum ada, tapi belum tentu berarti bener-bener baru, maksudnya, mungkin aja belum pernah ada yang memadukan pempek dengan cireng dan bala-bala, lantas kita meneliti dan mengusulkan kombinasi yang tepat. Paper yang kayak gini, jika dikemas dengan seksama, biasanya cukup seksi.
  3. Paper original research, yang dibuat bener-bener dari hasil pertapaan yang mendalam, bersemedi mungkin bertahun-tahun, yang ini, nggak usah dibahas laaah.. ini hanya untuk para pembuat paper tingkat dewa, yang jelas saya tidak termasuk kategori ini.
  4. Paper yang dibuat dari menganalisis paper orang.. nah ini.. paper ini sering disebut sebagai survey paper, atau critical review, atau apalah... 
Jenis paper terakhir ini yang akan dibahas pada postingan kali ini.
Paper kayak gini tuh, bikinnya susah-susah gampang. Susah karena kita harus mengumpulkan banyaaak sekali sumber bacaan, kemudian mensortir, mengklasifikasi, membaca isinya satu persatu, mengkategorikan isinya dlsb, baru ditulis papernya. Tapi, meskipun keliatannya seereeem, survey paper juga ada bermacam-macam levelnya. Ada level pemula, ada juga level expert. Kalo belum sanggup untuk yang medium atau expert, ya mulai aja dari yang level pemula.

Apa yang harus dilakukan dalam menyiapkan survey paper?
  • Tentukan topik yang ingin dikaji, topik bisa umum, bisa juga sudah spesifik. Contoh topik umum,
misalnya : Survey tentang macam-macam teknik pembuatan bolu (misaaaal ini lhoo). Contoh topik spesifik misalnya :  survey tentang teknik pembuatan bolu kukus, atau pengen yang lebih spesifik lagi : survey tentang teknik pembuatan bolu kukus dengan minuman soda.
  • Tentukan/tuliskan apa yang ingin dicapai oleh survey ini, yang kelak akan menjadi "research question", misalnya :
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui :
a. Ada berapa macam teknik pembuatan bolu kukus
b. Teknik pembuatan bolu kukus manakah yang paling populer
c. Perkembangan terkini tentang teknik pembuatan bolu kukus
d. Permasalahan tentang pembuatan bolu kukus
  • Cari referensi, paper, bacaan atau sumber-sumber yang kira-kira relevan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Termasuk juga sudah berapa banyak survey paper sebelumnya, untuk topik yang sama.
  • Klasifikasi paper yang sudah dikumpulkan, baca dan analisis hasilya. Supaya mudah menganalisis, maka biasanya mula-mula dibuat framework  untuk mengklasifikasi bahan bacaan tadi, misalnya, untuk kasus bolu kukus tersebut, ada beberapa kategori bacaan, misalnya, pembahasan bolu kukus dari segi teknik memilih bahan, mengadon dan mengkukus.  
  • Arahkan analisis dan pembahasan untuk menjawab pertanyaan di atas.

Ada metoda resmi? Adaaa atuuuh. .namanya SLR alias systematic literature review.
Berikut ini beberapa pedoman SLR di bidang spesifik, misalnya untuk software engineering dan information system.
Contoh paper berjenis SLR ini juga banyaak banget, salah satunya berjudul "A Systematic Survey of Self-Protecting Software Systems", yang dimuat di jurnal ACM Transaction, paper "kenyang" setebal 40 lebih halaman.

Mbak tanya mbak.....
  1. Berapa banyak paper yang dibutuhkan untuk membuat paper jenis ini? Tergantung laaah, kalo pengen level pemula, mungkin cukup 20-30 paper, kalo pengen level dewa, ada yang sampe 300 paper. Saran saya, nggak usah maksa jadi dewa deh, level pemula aja, terus pelan-pelan meningkat ke level mahir, cerdas, tangkas, dan mungkin lama-lama bisa jadi dewa.
  2. Berapa lama waktu yang dibutuhkan? Mungkin lebih lama dari bikin paper tipe aplikatif dan implementatif, karena harus ngumpulin dan baca lumayan banyak paper. 
  3. Susah nggak bikin paper seperti ini? Bisa dibuat susah, bisa juga nggak. Kalo yang versi susah, mungkin setelah baca paper, sebelum nulis review, harus bikin dulu semacam "kerangka analisis". Ribetnya, kadang-kadang kerangka analisis ini juga harus nyari contekan dari paper orang. Tapi kalo belum kepikir kayak gimana kerangkanya, cukup buat tabel sederhana, terus kelompokkan paper-paer orang tersebut berdasarkan apa yang ditulis, biasanya model checklist atau  model ..ada-nggak ada-ada... dlsb.
  4. Keren nggak paper jenis ini? Oooo kereeen sekaleeee.. biasanya paper seperti ini akan banyak disitasi, karena eh karena, banyak orang males bikin survey paper, jadi tinggal nyomot hasil survey orang laen aja.  Oh ya.. ada loh  survey paper yang dibuat dari survey paper lainnya. 
  5. Penting nggak sih paper jenis ini? Sangat penting, terutama buat temen-temin yang galau menentukan topik penelitian, arah penelitian yang berkesinambungan, pokoknya, paper jenis ini dapat dijadikan gerbang masuk untuk melihat rimba penelitian yang akan ditekuni, mungkin bahkan beberapa tahun ke depan.. sampe bosen.. hehehe..
  6. Kalo bikin yang abal-abal, laku nggak? Yaa laku aja siih, semuanya ada pangsa pasar sendiri. Survey kereen, bisa dipasarkan di mall-mall mewah semacam jurnal IEEE atau ACM, yang level pemula, bisa dipasarkan juga di prosiding internasional atau prosiding nasional. 
Pertanyaan extra :

Gimana ya supaya fokus bisa mengembangangkan uwel-uwelan di satu topik? 
Ya tergantung mbak, tentukan topiknya, tentukan problem space (istilah "serem" nya), alias apa aja permasalahan di topik tersebut, dan setiap problem space berpotensi jadi topik penelitian lho.
Maksudnya gimana mbak? 
Gini lhooo.. misal soal "comro",  ada beberapa masalah, misal :
  • mengacu pada produk : komposisi ideal comro seperti apa? bumbu apa yang paling pas? bagaimana memilih bahan dasarnya
  • mengacu pada cara membuat produk : bagaimana metoda menggoreng yang pas? Bagaimana menentukan tingkat kematangan yang pas? Bagaimana cara mengaduk adonan comro, dlsb.
Jadi? Apa lagi alesannya  nggak mau  bikin paper? nggak ada topik tulisan? nggak ada ide? atau memang mager.. (naah yang terakhir ini yang sering saya alami sendiri...)
Hayuuu ditulis papernya maang...

4 comments:

Ujian Online

Banyak situs ujian online, tapi, secara pribados, saya paling sering menggunakan Classmarker. Gimana caranya..?? Ok, ada beberapa tahap ...