Tuesday, January 11, 2011

Jupe, DePe, BePe, GeJe, BeTe, eLBe,…Meneketehe….EGePe!!

Walopun salah seorang temenku, yaitu ibu Ina Karenina Sumarlina binti Widyatama sudah omat-omat berpesan jangan sampe aku posting di blog, tapi sungguh tak tahan ndak posting. Jadilah aku posting dengan menggunakan potongan kata-kata di atas. Secara kata-kata tersebut sekarang sedang usum, sering didengar di TV, sering dibaca di berita-berita gossip, dan sering diucapkan oleh orang-orang di sekitar kita, entah anak muda, om-om, tante-tante, ortu, a-be-ge, atau anak-anak.
Jupe dan DePe tentunya tidak asing. Jupe alias Julia Perez yang konon sedang rame berseteru dengan DePe alias Dewi Persik entah urusan apa. Aku juga tidak terlalu mengikuti. DePe juga bisa berasosiasi dengan down payment alias uang muka buat ngredit sesuatu, misalnya motor, rumah, apartement, laptop, kompor, tipi, dlsb. Bahkan di beberapa iklan sering terbaca DePe gratis alias tanpa DePe (Deuh.. naon ieu teh maksudna??)
BePe, pastilah maksa.com, karena istilah ini tiba-tiba dipopulerkan oleh salah satu stasiun TV sewaktu memberitakan tentang Bambang Pamungkas menjelang laga final AFF. Tampaknya usaha si penyiar sia-sia saja, ternyata istilah tersebut nggak merambah ke mana-mana, nggak seperti JuPe dan DePe. Seiring dengan suksesnya timnas masuk ke final piala FFA, meningkat juga kecintaan masyarakat Indonesia terhadap timnas. Gara-gara BePe dan rekan-rekan (entah juga gara-gara tampang Irfan Bachdim yang imut-imut itu), sekarang jaket timnas sudah banyak digunakan oleh orang-orang dengan penuh kebanggaan, kaos bertuliskan pemain timnas juga sudah banyak beredar di jalan, ada Gonzales, Firman Utina, Eka Ramdani, dan tentunya yang paling populer Irfan Bachdim, tapi belum terbaca kaos BePe di jalan. Mungkin karena BePe sudah menjelang tua sehingga telat populernya. Atau mungkin bener juga salah satu tips lawakan yang pernah aku tonton, (Butet Kertaradjasa dengan sapa gitu), yang bilang bahwa sebaiknya kalo jadi pemain bola itu kudu ngguanteng, sehingga kalo dah menjelang pensiun atau kalo kurang ngetop, bisa alih profesi jadi model,(jiga si Irfan Bachdim tah.. calon model meureun!!).Teu nyambung deui..!! Bae ah..!!
GeJe dan BeTe, nah kalo dua istilah ini sih nggak asing lagi. Hari ini aku mendengar istilah GeJe dan BeTe diucapkan berkali-kali di ruang kerjaku, kalo BeTe sih udah biasa diucapkan. Salah satu rekan kerjaku mengucapkan BeTe berkali-kali dengan muka mbulet dan rambut kusut memandang laptopnya. Entah apa yang membuat dia BeTe, tapi ngeliat wajahnya yang tanpa senyum aja aku udah ketularan BeTe. Apalagi pas membuka kaleng permen di mejanya yang ternyata kosong melompong!! Trus datanglah seorang rekan kerja lainnya, ibu ina Karenina Sumarlina binti Widyatama yang bolak balik mengeluh GeJe atas beberapa hal, misalnya atas topik tugas akhir mahasiswanya, atas kerjaan yang harus dibereskan dlsb.
"Apaan sih maksud elo? GeJe ah..!!"
Nah, berhubung sekarang sedang musim UAS, maka seharian ini aku berusaha membereskan hutang-hutang soal UAS. Setelah beres, soal-soal tadi dikirimkan ke rekan dosen yang lain untuk ditambahi, dikoreksi atau disempurnakan sebelum di kirim ke tim perbanyak soal atau ke orang-orang di ruang eLBe alias Luar Biasa, tempat berkumpulnya dosen-dosen berstatus sebagai "dosen eLBe". Di beberapa kampus, perbedaan perlakuan atas "dosen eLBe" dengan dosen tidak "eLBe" seringkali terasa benar bedanya. Mulai dari dukungan fasilitas, pemberian insentif, prioritas penggunaan fasilitas hingga munculnya anggapan "dosen eLBe, gampang diganti, gampang dicari".
Sebenarnya, hanya di kampus inilah aku terbebas dari status "dosen eLBe", meskipun status sebagai dosen "biasa kontrak" masih terasa mengganggu karena sebenarnya termasuk katagori status "GeJe" juga alias "Ga Jelas" (maksudnya apaan sih??? "biasa kontrak" maksudnya udah biasa ngontrak, atau dikontrak biasa-biasa aja?). Sang Eyang bilang, kalo dalam 2 tahun pertama kontrak kita-kita gagal memenuhi standar kriteria yang dia terapkan maka dia punya hak Veto menendang kita. Tapi, meskipun GeJe, status ini lebih baik dibandingkan rekan-rekan lain di sebuah tempat nun jauh disana yang diberi status lebih GeJe lagi, yaitu  "dosen NIDN" (iiih, ngarang pisan status eta mah..!!) Buat aku, lebih baik menyandang status sebagai "dosen eLBe" daripada sebagai "dosen NIDN" karena lebih GeJe Begete (baca : banget!!).
Sebage dosen eLBe, seringkali nasib jatah mengajar kita buat semester depan bersifat GeJe. Maklumlah, menunggu sisa jatah setelah semua dosen yang berstatus  JeBe (Jelas Banget) dan eSTeJe (setengah Jelas) mendapatkan jatah jam mengajarnya. Karena bersifat GeJe ini, tak sedikit dari para dosen eLBe ini benar-benar berkelakuan eLBe alias Lebay Bener, untuk mencitrakan kualitas mereka di depan para pengambil keputusan pembagi jam ngajar. Lagipula, wajarlah kalo sebagai dosen eLBe kita-kita ini seringkali menjadi BeTe, karena banyak diantara mereka yang memutuskan kepastian jam dan jadwal mengajar pas menjelang  detik-detik terakhir awal semester baru akan berjalan, sehingga membuat jadwal para dosen eLBe menjadi kacau beliau.
Entah dengan alasan sibuk, atau merasa ingin dipentingkan, atau merasa menjadi lebih "berwibawa", koq bisa-bisanya mereka menginformasikan kepastian mata kuliah dan jadwal mengajar sehari sebelum awal semester baru. Lha.. selaku dosen eLBe yang mengandalkan sumber nafkah dari sisa-sisa jam mereka, kita tak kuasa menolak (rejeki) ini, meskipun dengan resiko jadwal kita menjadi GeJe. Apa mereka ndak mikir bahwa kita perlu waktu untuk mempersiapkan materi kuliah? lha kalo ndak ngajar matkul tsb ngapain lagi kita sibuk nyiapin materi kuliah. Lagian, banyak juga diantara para pembagi jam ini dengan seenaknya mengganti-ganti matkul yang harus kita ajarkan, tanpa konfirmasi sebelumnya.
Memang kalo dipikir-pikir, menjadi dosen eLBe itu benar-benar Luar Biasa, lha wong baru tau matkulnya hari ini, eh lusa kudu udah masuk kelas. Kalo kita protes, alesan klasiknya :
"alaaah..pertemuan pertama!!, kasih aja intro dulu.. bla..bla..bla.. trus kasih tugas, nah kan ada waktu seminggu buat mikir materi berikutnya!!".
Deuh.. kapan ya aku bisa mengubah diri menjadi seorang dosen yang lebih siap dan bertanggung jawab dalam menyampaikan materi kuliah (ah...!! eLBe lo... alias Lebay Banget!!).
So, ketika awal taun masehi (dan taun hijriah yang juga kebeneran berdekatan), beberapa orang sibuk membuat "resolusi" (nah ini blum ada singkatannya!!), sesuatu yang tiba-tiba rada-rada ngetrend, aku juga rada mikir apa ya resolusiku taun ini? Apa mau lebih banyak menulis, apa ingin meningkatkan kualitas tulisan, apa ingin belajar bahasa Inggris, apa ingin meningkatkan bakti dalam mengajar? deuh.. eL-Be be-ge-te!!
Apa bener-bener nggak ada niat buat bikin resolusi? Ada si.. sebenernya..!! Misalnya:
  • Bagemana mengubah statusku dari dosen GeJe menjadi dosen JeBe (Jelas Banget). Mengingat, seharusnya status dosen GeJe ini berakhir pada bulan Maret 2011.
  • Bagemana mempersiapkan diri membuat beberapa tulisan yang bisa berkompetisi di jurnal nginterlokal atau nginternasional, menimbang ini merupakan salah satu jalan pintas mengejar sekian banyak waktu yang sudah terbuang GeJe (eLBe lagi..!).
  • Bagemana memperbaiki naskah bukuku yang atu-atunya itu supaya lebih ber"bobot" lagi? Mengingat materi yang kutulis di buku tersebut udah 4 taun yang silam. Atau sukur-sukur bisa me"nelor"kan buku baru..! (emang ayam apa??)
  • Bagemana merintis jalan menuju salah satu tuntutan propesi, yaitu mencari peluang skul lagi? Menimbang umurku juga udah masuk ke gerbang eS-Te-We alias setengah tuwe sehingga kalo aku menunda-nunda trus, bisa-bisa keburu karatan isi kepalaku (laah sekarang aja udah..!!)
  • Bagemana menebus dosa kepada para mhs yang selama ini disodori cara mengajar dan materi-materi yang serba GeJe dan bikin mereka BeTe? Menimbang, udah sepuluh taon ngajar koq ga da perbaikan sih??
Tapi.. apakah ada prioritas? Bagemana mengukur hasil pencapaiannya? Deuh.. Meneketehe..!!
Sepertinya kalo sampe akhir Januari 2011 tidak selesai tahapan Define dari 5 tahap perbaikan kualitas ala Six Sigma, yaitu Define, Measure, Analyze, Improvement and Control. (halaaaah..!! ini sih bener-bener eLBe!!), tampaknya sikapku akan berubah dari Meneketehe menjadi E-Ge-Pe. Sehingga terminologi BeTe dan GeJe bakal sering terdengar lagi seperti masa yang sudah-sudah. So?? Ya sudahlah..!! (diih.. pasrah amat si??)
Ketika mimpimu yang begitu indah,
tak pernah terwujud.. ya sudahlah
Saat kau berlari mengejar anganmu,
dan tak pernah sampai.. ya sudahlah ...!!
Ah... postingan elo kali ini bener-bener GeJe deh..!!

Ujian Online

Banyak situs ujian online, tapi, secara pribados, saya paling sering menggunakan Classmarker. Gimana caranya..?? Ok, ada beberapa tahap ...